1 Lowercase Letter Artinya

Proses Pengambilan

Setelah semua proses selesai, kamu tinggal menunggu perkembangan visa yang kamu ajukan. Dimana lama waktu menunggu paling cepat adalah empat hari, itupun jika pemohon tidak banyak.

Menyiapkan Dokumen

Sambil menunggu jadwal verifikasi, kamu dapat menyiapkan dokumen yang diperlukan, diantaranya:

letter, logo, logo design, monogram, brand logo, identity, L,

LETTER | I refer to the Malaysiakini report PAS spiritual leader defends Khairuddin, lays blame on Health, Foreign ministries.

It is indeed outrageous that PAS spiritual leader Hashim Jasin (above) should say that Plantation Industries and Commodities Minister Mohd Khairuddin Aman, who broke the 14-day mandatory quarantine order for all returnees, was not at fault the fault should lie with the Health Ministry and the Foreign Ministry for failing to ensure that the minister complied with the order after returning from Turkey on July 7.

Even Islamic criminal law is based on the principle of individual responsibility. A person is punished for his or her own actions. But there are circumstances where a person who has committed an offence is not responsible for the consequences.

Some of these circumstances are connected with mens rea – the guilty mind – or the absence of it. For example, when the offence was committed by a minor or an insane person.

Mens rea is imputed in an offender if he or she –

1. Had the power to commit or not to commit the act – Muslim jurists call this qudra;

2. Knew that the act was an offence; and

3. Acted with intent (qasd).

Which is why minors and the insane are not held responsible for their offences because they are presumed not to have known of the unlawfulness of their acts. They lack the criminal intent too.

The minister could not be presumed to lack the knowledge and criminal intent. He is therefore personally responsible for his act of breaking the mandatory quarantine order.

The Malays have a saying, berani buat, berani tanggung.

The views expressed here are those of the author/contributor and do not necessarily represent the views of Malaysiakini.

Visa applicant letter – Liburan ke luar negeri memang sangat menyenangkan.

Dulu, berlibur ke luar negeri identik dengan gaya hidup orang kaya.

Namun sekarang, karena adanya berbagai kemudahan, semua orang dapat berlibur ke luar negeri.

Sebenarnya, selain biaya ada hal penting lain yang harus dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri, yaitu visa.

Dapat dikatakan, visa dapat menjadi penentu bisa atau tidaknya kamu berlibur ke luar negeri.

Berapapun uang yang kamu miliki jika tidak memiliki visa, maka gagal kesempatanmu untuk ke luar negeri.

Oleh karena pentingnya visa, kamu harus serius ketika melakukan apply visa untuk berkunjung ke luar negeri.

Pada artikel ini akan menjelaskan bagaimana cara membuat visa yang baik supaya diterima sehingga tidak ada halangan lagi bagi kamu untuk berlibur ke luar negeri.

Namun sebelum beralih ke contoh, kita simak dulu penjelasan singkat mengenai Visa applicant letter.

Contoh Visa applicant letter

Berikut inicontoh Visa applicant letter yang direferensikan oleh pasangan atau keluarga:

To whom it may concern,

Name: Claudia Sandjojo

Date of birth: 17 December 1991

Phone no: +6281234567899

Date of birth: 21 February 1955

Is my mother and we will be travelling together to Norway for 14 days from 10/02/2020 until 24/02/2020. The purpose of our visit to attend my brother in Oslo.

I confirm that I will be funding my mother, Norma Sandjojo, during our stay in Oslo. I also guarantee that we both will be back to Indonesia after the trip has finished.

I have alsoenclosed the following supporting documents:

If you require any additional information, please do not hesitate to get in contact with me.

Baca juga Beasiswa Kursus Bahasa Inggris

Pengertian Visa applicant letter

Visa merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai alat bukti diijinkannya seseorang untuk memasuki suatu negara yang bukan negara asalnya.

Visa dikeluarkan oleh negara tujuan yang akan didatangi.

Inilah mengapa kamu harus datang ke kedutaan besar atau perwakilan duta besar negara yang akan kamu kunjungi ketika akan mengajukan visa.

Bentuk dokumen visa beragam bergantung pada negara yang mengeluarkannya.

Ada yang berupa dokumen atau surat pernyataan, berbentuk stempel, berupa stiker yang ditempel di paspor, bahkan yang terbaru berupa soft file yang dikirim ke email.

Khusus untuk visa yang dikirim dalam bentuk soft file, disebut sebagai eVisa.

Dimana eVisa ini dibuat sebelum kamu tiba di lokasi tujuan wisata.

eVisa ini nantinya dikirimkan ke email sang pemohon visa, jadi lebih simple, bukan?

Tidak semua negara membutuhkan visa, ada juga negara – negara di dunia ini yang membebaskan syarat visa bagi warga negara Indonesia.

Bahkan, untuk memasuki negara Asean, tidak diperlukan visa.

Begitu juga dengan Visa Schengen yang memungkinkan kamu berkeliling ke 27 negara dalam satu kali apply.

Visa sendiri dibedakan menjadi berbagai jenis. Berdasarkan waktu mendapatkannya, dibedakan sebagai berikut:

Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya bahwa ada negara yang tidak mengharuskan pengunjung dari luar negeri untuk memberikan visa. Negara ini hanya membutuhkan dokumen tambahan seperti passport dan bukti tiket pulang pergi.

Meskipun bebas keluar masuk di negara yang tidak mengharuskan visa, kamu juga tidak dapat seenaknya tinggal di sana.

Perkembangan teknologi menjadikan berkembang juga cara pembuatan visa. Kini, ada yang dinamakan eVisa, dimana kamu dapat membuat visa secara online. Hasil akhir dari eVisa yaitu dokumen soft file yang dikirim ke alamat emailmu.

Kamu cukup melakukan pendaftaran dengan cara memasukkan data diri sesuai yang diminta. Setelah itu, lakukan pembayaran pada saat itu juga dengan kartu kredit. Dokumen inilah yang akan dikirimkan melalui email.

Ketika sampai di pintu imigrasi negara tujuan, kamu harus menunjukkan dokumen yang diminta kepada petugas imigrasi. Dokumen ini disebutkan di website pendaftaran, jadi selain memiliki soft file juga harus melakukan print out dokumen.

Jenis visa yang satu ini memberikan kemudahan bagimu untuk dapat mengurus izin masuk setelah sampai di negara tujuan. Sehingga, kamu tidak perlu membuat visa di negara asal. Masa berlaku dan perpanjangan visa berbeda – beda setiap negara.

Visa on arrival biasanya berbentuk cap atau stiker di paspor, dan diberikan oleh petugas imigrasi negara tujuan. Untuk mendapatkan cap dan stiker ini, kamu harus membayar biaya visa.

4. Visa sebelum Kedatangan

Untuk Indonesia sendiri, beberapa negara mengharuskan untuk memiliki visa sebelum datang ke negara tujuan, tidak dapat menggunakan visa on arrival. Untuk mendapatkan visa jenis ini, kamu harus mengurusnya jauh – jauh hari sebelum pergi ke luar negeri dengan mendatangi kedutaan besar negara tujuan atau perwakilannya.

Selain itu, kamu juga dapat mendatangi travel agent negara tujuan yang melayani pembuatan visa.

Setelah memahami apa itu visa dan jenis – jenisnya, langkah selanjutnya untuk dapat pergi ke luar negeri adalah membuat visa. Berikut ini tata cara membuat visa sebelum kedatangan:

Pendaftaran dan Reservasi Verifikasi Dokumen/ Jadwal Wawancara

Sebelum berkunjung ke suatu negara, kunjungilah website kedutaan besar negara  tersebut. Cari informasi mengenai pembuatan visa negara tersebut. Saat ini, sudah banyak negara yang memfasilitas pendaftaran via online, sehingga kamu hanya tinggal mendownload dokumen pendaftarannya.

Setelah itu, isi data diri dan reservasi jadwal verifikasi. Nantinya, kamu akan mendapatkan notifikasi via email berupa waktu dan tempat verifikasi dokumen atau wawancara. Tidak semua negara mengharuskan wawancara, namun pasti melakukan verifikasi dokumen.

Beberapa negara mengharuskan membayar di awal sebelum memilih jadwal verifikasi atau wawancara. Setelah itu, kamu dapat memilih waktu untuk verifikasi atau wawancara. Dimana kamu akan diminta memasukkan nomor slip pembayaran.

Menyerahkan Dokumen Wawancara jika Dibutuhkan

Jika semua sudah siap, kamu tinggal datang ke lokasi verifikasi atau kantor kedutaan besar dengan membawa dokumen – dokumen yang dibutuhkan.